KPPHI ROHIL JANJI BENAHI HUTAN ROHIL
Bagansiapiapi (Harian Detil) “Dewan Pimpinan Daerah Komite
Pemantau Program Hutan Indonesia (KPPHI) dikabupaten Rokan Hilir yang diketuai
Edi Susianto dan Sekretaris Y.Satria, dan dilengkapi susunan pengurus dewan
pimpinan Daerah Pada Surat Keputusan (SK) No.117/KPTS-DPN-KPPHI/01/2012 yang di
tetapkan dijakarta tanggal 24 januari 2012 oleh Dewan Pimpinan Nasional KPPHI
Ramli HM Yusuf,SH.
KPPHI bertujuan membangun jaringan yang menyatukan dan
mempererat hubungan pemerintah, masyarakat dan pengusaha untuk melindunggi hutan-hutan
rohil, yang merupakan berbagai aneka ragam hayati yang memberikan kekuatan
kekayaan, warna dan harmoni bagi kehidupan. hutan rohil adalah sebuah
ekosistem, didalam hutan rohil yang terdiri dari manusia, berbagai jenis
tanaman dan pepohonan serta berbagai ragam kehidupan dunia binatang, patut kita
jaga hutan sebagai “paru-paru dunia” ungkap Sekretaris KPPHI Rohil Y. Satria
yang sering dipanggil Oyon.
Oyon menjelaskan, kita harus menyadari hutan rohil telah
dijadikan sumber pemasukan kayu bagi daerah luar rohil yang amat besar,
berjuta-juta Ton jenis kayu dan hasil dikirim sampai keluar negri untuk memasok
kebutuhan nasional, akibat begitu gampangnya para pengusaha membabat hutan.
Posisi hutan yang amat strategis manjadi porak-poranda disana-sini, tampak
sekali pembabatan hutan telah menjadi “Bisnis” yang menggiurkan bagi
pengusaha-pengusaha yang berkantong tebal, hal ini tanpa disadari oleh
pemimpin-pemimpin pusat maupun daerah.
Upaya penghijauan kembali hutan hanya sekedar pelengkap
kebijakan, karna beribu-ribu hektar hutan rohil semakin habis, habisnya hutan
rohil akibat berpadunya keperluan bisnis negara dan oknum-oknum negara yang
“Membonceng” guna memperkaya diri secara legal, pembabatan atas nama
pembangunan terus berlangsung, demikian pula pengrusakan hutan, pencuri dan
pembalakan tak pernah surut, pengalihan hutan lindung, hutan gambut maupun
hutan mangrofe dijadikan area perkebunan bahkan bangunan-bangunan bertingkat
tanpa disadari lebih banyak didorong oleh prilaku bisnis yang penuh nafsu
mengejar kekayaan duniawi, masyarakat rohil harus bangkit menciptakan kembali
lingkungan hidup yang asri dan harmonis. (Satria)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar