Rabu, 01 Februari 2012

BAGANSIAPIAPI


KPPHI ROHIL JANJI BENAHI HUTAN ROHIL

Bagansiapiapi (Harian Detil) “Dewan Pimpinan Daerah Komite Pemantau Program Hutan Indonesia (KPPHI) dikabupaten Rokan Hilir yang diketuai Edi Susianto dan Sekretaris Y.Satria, dan dilengkapi susunan pengurus dewan pimpinan Daerah Pada Surat Keputusan (SK) No.117/KPTS-DPN-KPPHI/01/2012 yang di tetapkan dijakarta tanggal 24 januari 2012 oleh Dewan Pimpinan Nasional KPPHI Ramli HM Yusuf,SH.

KPPHI bertujuan membangun jaringan yang menyatukan dan mempererat hubungan pemerintah, masyarakat dan pengusaha untuk melindunggi hutan-hutan rohil, yang merupakan berbagai aneka ragam hayati yang memberikan kekuatan kekayaan, warna dan harmoni bagi kehidupan. hutan rohil adalah sebuah ekosistem, didalam hutan rohil yang terdiri dari manusia, berbagai jenis tanaman dan pepohonan serta berbagai ragam kehidupan dunia binatang, patut kita jaga hutan sebagai “paru-paru dunia” ungkap Sekretaris KPPHI Rohil Y. Satria yang sering dipanggil Oyon.

Oyon menjelaskan, kita harus menyadari hutan rohil telah dijadikan sumber pemasukan kayu bagi daerah luar rohil yang amat besar, berjuta-juta Ton jenis kayu dan hasil dikirim sampai keluar negri untuk memasok kebutuhan nasional, akibat begitu gampangnya para pengusaha membabat hutan. Posisi hutan yang amat strategis manjadi porak-poranda disana-sini, tampak sekali pembabatan hutan telah menjadi “Bisnis” yang menggiurkan bagi pengusaha-pengusaha yang berkantong tebal, hal ini tanpa disadari oleh pemimpin-pemimpin pusat maupun daerah.

Upaya penghijauan kembali hutan hanya sekedar pelengkap kebijakan, karna beribu-ribu hektar hutan rohil semakin habis, habisnya hutan rohil akibat berpadunya keperluan bisnis negara dan oknum-oknum negara yang “Membonceng” guna memperkaya diri secara legal, pembabatan atas nama pembangunan terus berlangsung, demikian pula pengrusakan hutan, pencuri dan pembalakan tak pernah surut, pengalihan hutan lindung, hutan gambut maupun hutan mangrofe dijadikan area perkebunan bahkan bangunan-bangunan bertingkat tanpa disadari lebih banyak didorong oleh prilaku bisnis yang penuh nafsu mengejar kekayaan duniawi, masyarakat rohil harus bangkit menciptakan kembali lingkungan hidup yang asri dan harmonis. (Satria)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar