Kondisi Hutan yang luluh lantah, tandus.
Hasil investigasi Tim Komite Pemantau Program Hutan
Indonesia KPPHI Rohil kelapangan 15/2 didesa Teluk Bano 1 Dusun Harapan Jaya
RT.07 RW.02, kondisi hutan sangat memprihatikan, hutan yang telah pora poranda tanpa
ada pengawasan dari aparat desa dan dinas kehutanan Kabupaten Rokan Hilir,
kejadian-kejadian yang terjadi dihutan rohil belakangan ini berulah memberikan bukti
akan amat rendahnya “sence of crisis”
pemerintah kita atas hutan rohil, ungkap Sekretaris KPPHI Rohil Y.SATRIA/OYON
Akibat pembiaran yang dilakukan kepala desa Teluk Bano 1
Nurman Khalil, sehingga oknum perambah hutan yang meraja lela membabat dan juga
menjual hutan yang masih berdiri kepada orang-orang luar rohil, hal ini sangat
jelas dari hasil laporan masyarakat Teluk Bano 1 kepada KPPHI bahwa Oknum
Siregar Cs mengatakan pihaknya memasukkan Alat Berat kehutan atas izin dari
kepala desa Nurman, silahkan tanya langsung kepada beliau.
Dari kejadian ini, kita mengharapkan kepada kebijakan pemerintah
rohil dalam penanganan problem dihutan rohil janganlah separoh hati. Pemerintah
jangan terkesan seperti “bingung”
harus mulai dari mana penataan dan penyelamatan hutan kita, karena kita sadari
bahwa sampai hari ini kerusakan dan pengrusakan hutan terus berjalan dan tanpak
sulit dibendung, pembiaran yang terjadi didesa Teluk Bano 1 menjadi
pedoman kita, seakan kepala desa tutup
mata, disenyalir Nurman Khalil berjama’ah membabat hutan didesa kekuasaanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar