Rabu, 15 Februari 2012

didesa Teluk Bano 1


                                                     Kondisi Hutan yang luluh lantah, tandus.
Hasil investigasi Tim Komite Pemantau Program Hutan Indonesia KPPHI Rohil kelapangan 15/2 didesa Teluk Bano 1 Dusun Harapan Jaya RT.07 RW.02, kondisi hutan sangat memprihatikan, hutan yang telah pora poranda tanpa ada pengawasan dari aparat desa dan dinas kehutanan Kabupaten Rokan Hilir, kejadian-kejadian yang terjadi dihutan rohil belakangan ini berulah memberikan bukti akan amat rendahnya “sence of crisis” pemerintah kita atas hutan rohil, ungkap Sekretaris KPPHI Rohil Y.SATRIA/OYON
Akibat pembiaran yang dilakukan kepala desa Teluk Bano 1 Nurman Khalil, sehingga oknum perambah hutan yang meraja lela membabat dan juga menjual hutan yang masih berdiri kepada orang-orang luar rohil, hal ini sangat jelas dari hasil laporan masyarakat Teluk Bano 1 kepada KPPHI bahwa Oknum Siregar Cs mengatakan pihaknya memasukkan Alat Berat kehutan atas izin dari kepala desa Nurman, silahkan tanya langsung kepada beliau.
Dari kejadian ini, kita mengharapkan kepada kebijakan pemerintah rohil dalam penanganan problem dihutan rohil janganlah separoh hati. Pemerintah jangan terkesan seperti “bingung” harus mulai dari mana penataan dan penyelamatan hutan kita, karena kita sadari bahwa sampai hari ini kerusakan dan pengrusakan hutan terus berjalan dan tanpak sulit dibendung, pembiaran yang terjadi didesa Teluk Bano 1 menjadi pedoman  kita, seakan kepala desa tutup mata, disenyalir Nurman Khalil berjama’ah membabat hutan didesa kekuasaanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar