kemitraan kredit koperasi primer anggota (KKPA)
Belum Terlaksana dengan Baik
Bagansiapiapi (Harian Detil) Dinas Perkebunan Kabupaten Rokan Hilir, Riau, menilai masih banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang belum mengacuhkan program pola kemitraan kredit koperasi primer anggota (KKPA) sebagai syarat berdirinya perusahaan.
Kepala Dinas Perkebunan Rokan Hilir, Nahrowi, saat dihubungi Harian Detil mengatakan, penilaian itu dilihatnya dari gambaran wajah perusahaan pabrik kelapa sawit yang berinvestasi di Kabupaten Rokan Hilir belum lama ini.
"Banyak perusahaan kelapa sawit yang belum melaksanakan program KKPA disebabkan pendirian industrinya berdiri sebelum peraturan penerapan KKPA dibuat," paparnya.
Sementara perusahaan yang telah melaksanakan program pola KKPA masih banyak yang menunda penyerahannya kepada masyarakat, sehingga sering terdengar konflik antara perusahaan dan masyarakat terkait pembagian lahan pola KKPA, katanya.
"Penerapan pola KKPA pada prinsipnya harus dilaksankaan perusahaan sesuai dengan aturan berlaku. Kalau untuk di Kabupaten Rokan Hilir tidak ada masalah, kendati ada beberapa perusahaan yang tertunda melakukan proses penyerahan lahan yang di bagikan ke masyarakat miskin," jelasnya.
Nahrowi menyebutkan, hanya tiga dari sepuluh perusahaan yang telah melaksanakan pola KKPA, yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN)-V, PT Sindora, dan PT Jatim Jaya Perkasa, sementara beberapa perusahaan besar tidak melaksanakanya sama sekali.
Dicontohkannya, perusahaan PT Jatim Jaya Perkasa telah mengalokasikan lahan seluas 3.500 hektare lebih kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Bangko serta Kubu. Program pola KKPA-nya dimulai sejak 1998 silam, namun sayangnya belum ada yang terealisasi satupun.
PT Sendora Seraya yang beroperasi di wilayah Kecamatan Batu Hampar telah mengalokasikan lahan sedikitnya sekitar 550 hektare dan menurut rencana akan diaplikasikan kepada masyarakat dalam waktu dekat.
"Begitu juga PTPN V yang telah melaksanakan program tersebut sejak puluhan tahun silam. Rencananya PTPN V akan memberikan lahan sawitnya sekitar 4.400 hektare kepada masyarakat tempatan," katanya (Satria)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar