PT. DIAMOND RAYA TIMBER
RESAHKAN MASYARAKAT SINABOI.
Sekretaris DPD KPPHI bersama Kepala Desa Sinaboi ASMADI
Bagansiapiapi ; keberadaan PT.Diamond Raya
Timber (TMP) dikabupaten rokan hilir sangat menganggu dan meresahkan masyarakat
rohil khususnya dikecamatan sinaboi, perusahaan yang bergerak dibidang Pemamfaatan
Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (PHHK-HA) yang dikeluarkan Mentri Kehutanan
masa berlaku 2007 s/d 2016 maksimum luas 19.300 ha dipropinsi Riau.
Masyarakat dikecamatan sinaboi sangat resah, dikarnakan
pihak PT.DRT selalu menakut-nakuti masyarakat dengan membawa alat senjata api, kini
masyarakat tidak bisa lagi mengerjakan ladang meraka karna aparat dari pihak
PT.DRT selalu datang mengertak bahwa Ladang/kebun masyarakat adalah Areal Hak
Pengusahaan Hutan (HPH) PT.DRT, ungkap Kepala Desa Sinaboi Asmadi saat
dikonfirmasi Harian Detil 09/03.
“Asmadi menekankan, pemerintah Rohil dapat menyelesaikan
permasalahan ini, yang mana masyarakat diareal HPH PT.DRT tidak bisa
menjalankan aktifitas mereka sehari-hari, yang mana masyarakat didesa Sinaboi
mayoritas Petani.
Dari pihak dinas kehutanan juga tidak pernah melakukan
sosialisasi kepada masyarakat juga pihak yang memiliki HPH, pihak PT.DRT pun
tidak pernah melakukan sosialisasi didesa – desa tempat mereka bekerja.
Kalau pihak pemerintah dan pihak perusahaan tidak pernah
melakukan Sosialisasi kepada masyarakat dimana letak Titik Kordinat Batas HPH
PT.DRT yang dikeluarkan mentri kehutanan dengan luas 19.300 untuk tahun 2007
s/d 2016 masyarakat mana tahu..?
masyarakat kami masih awam, mereka tahu hanya bercocok tanam
dan mengambil sedikit hak-hak mereka dari hasil hutan tempat mereka dilahirkan
untuk memenuhi kebutuhan kahidupan mereka, yang mana dari hasil yang mereka
perolah hanya untuk mencukupi kebutuhan lokal, khususnya dikecamatan Sinaboi
yang saat ini membutuhkan bahan baku kayu membuat rumah yang habis dilalap Api.
Asmadi menambahkan, “Masyarakat sinaboi sangat kecewa dan
sudah muak dengan perusahaan yang tidak mempunyai hati nurani, izin yang mereka
dapatkan hanya pinjam pakai sahaja, setelah mereka mengarap semua hasil-hasil
dari hutan rohil lalu ditinggalkan, kini hatan rohil sudah gundul, pihak dinas
kehutanan sama sekali tidak peduli dalam penderitaan masyarakat nantinya,
bencana apa, setelah peninggalan PT.DRT dari Rohil” ujar Asmadi mengakhiri.
(Satria)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar